Selasa, 23 Mei 2017

bab 2 (piutang)


BAB 2
PIUTANG DAGANG
ACCOUNT RECEIVABLE

Penjualan barang atau jasa adalah merupakan sumber pendapatan perusahaan. Dalam melaksanakan penjualan kepada para konsumen, perusahaan dapat melakukannya secara tunai atau kredit. Penjualan kredit menimbulkan adanya piutang atau tagihan.
Tagihan dalam arti luas meliputi segala macam tuntutan (klaim) kepada pihak ketiga yang pada umumnya akan berakibat adanya penerimaan kas di masa yang akan datang. Dengan kata lain tagihan merupakan hak untuk menagih sejumlah uang dari si penjual kepada si pembeli yang timbul dari adanya suatu transaksi.
KLASIFIKASI TAGIHAN
Tagihan-tagihan yang dimiliki perusahaan dapat dibagi dua kelompok:
1.      Piutang (Account Receivable)
Tagihan-tagihan yang tidak didukung janji-janji tertulis,
2.      Piutang Wesel (Notes Receivable)
Tagihan-tagihan yang didukung dengan janji-janji tertulis.
Piutang menurut sumber atau asal terjadinya dapat dibedakan menjadi:
1.      Piutang Dagang
Tagihan-tagihan yang timbul dari transaksi penjualan barang atau jasa.
2.      Pitang Bukan Dagang
Tagihan-tagihan yang timbul dari transaksi selain penjualan barang atau jasa.
3.      Piutang Pendapatan (Accrued Receivable)
Pendapatan yang sudah terjadi tetapi belum diterima.

KERUGIAN DAGANG
Penjualan secara kredit sering juga mendatangkan kerugian ketika debitur tidak mampu atau tidak mau membayar kewajibannya. Dalam akuntansi, kerugian ini biasa disebut dengan kerugian piutang, biaya piutang tak tertagih dan biaya piutang ragu-ragu.
Pencatatan kerugian piutang dapat dilakukan dengan dua metode:
1.      Metode Tidak Langsung/Cadangan (indirect write off method/allowance method)
Dalam metode tidak langsung, setiap akhir tahun dilakukan penaksiran atas jumlah piutang usaha yang tidak tertagih untuk menentukan besarnya beban penghapusan piutang. Piutang usaha tidak dapat ditagih tersebut akan mengurangi jumlah cadangan penghapusan piutang. Itulah sebabnya metode ini disebut metode cadangan.
Contoh:
a.    Penerimaan sebagai piutang usaha dan sebagian lainnya dihapuskan
Tanggal 10 April 2010 PT. Maju Terus oleh Pengadilan Negeri dinyatakan pailit, maka tagihan kepadanya sebesar Rp 7.500.000,- oleh panitia likuidasi hanya dapat dibayarkan sebesar Rp 3.000.000,- dan sisanya dihapuskan. Hari ini diterima pembayarannya Rp 3.000.000,- dari panitia likuidasi. Buatlah jurnal transaksi tersebut.
Jawab:
Kas                                                        Rp 3.000.000
Cadangan Penghapusan Piutang           Rp 4.500.000
       Piutang Usaha                                                        Rp 7.500.000

b.    Menghapus piutang usaha yang tidak dapat ditagih
Tanggal 25 April 2010 Tuan Faisal ternyata pindah tempat dan tidak diketahui lagi alamatnya, sudah beberapa bulan dicari tetapi tidak ditemukan. Perusahaan memutuskan bahwa tagihan kepadanya sebesar Rp 1.250.000,- dihapuskan dari pembukuan. Catatlah dalam jurnal atas penghapusan piutang usaha tersebut.
Jawab:
Cadangan Penghapusan Piutang           Rp 1.250.000
       Piutang Usaha                                                        Rp 1.250.000

c.    Mencatat penerimaan piutang usaha yang sebelumnya telah dihapuskan
Tanggal 10 Juni 2010 diterima tagihan dari Tuan Mamet sebesar Rp 2.000.000,- yang tagihan tersebut sebelumnya sudah dihapuskan. Buatlah jurnal transaksi tersebut.
Jawab:
·  Tahap Pertama: Memunculkan kembali piutang usaha yang telah dihapus
Piutang Usaha                                       Rp 2.000.000
       Cadangan Penghapusan Piutang                            Rp 2.000.000
·  Tahap Kedua: Menerima piutang usaha
Kas                                                        Rp 2.000.000
       Piutang Usaha                                                        Rp 2.000.000

2.      Metode Penghapusan Langsung (direct write off method)
Dalam metode langsung, setiap piutang usaha yang diputuskan untuk dihapuskan dari pembukuan, jumlah yang dihapuskan tersebut dibebankan dengan cara mendebit akun beban penghapusan piutang atau kerugian piutang tak tertagih (bad debt expenses) dan mengkredit akun piutang usaha. Pada akhir tahun saat menyusun kertas kerja, tidak diadakan taksiran kerugian atas saldo piutang sehingga tidak ada jurnal penyesuaian. Penyajian piutang usaha di neraca sebesar nilai bruto tanpa dikurangi piutang tak tertagih.
Contoh:
a.    Penerimaan sebagai piutang usaha dan sebagian lainnya dihapuskan
Tanggal 11 Maret 2010 diterima pembayaran sebesar Rp 4.500.000,- dari Tuan Adi, sedangkan total tagihan Rp 6.000.000,- sisanya diputuskan untuk dihapuskan. Buatlah jurnal transaksi tersebut.
Jawab:
Kas                                                        Rp 4.500.000
Beban Penghapusan Piutang                 Rp 1.500.000
       Piutang Usaha                                                        Rp 6.000.000

b.    Menghapus piutang usaha yang tidak dapat ditagih
Tanggal 31 Mei 2010 tagihan kepada Fa. ABC sebesar Rp 2.500.000,- diputukan untuk dihapuskan karena Fa. ABC pindah tempat dan tidak diketahui lagi alamatnya. Buatlah jurnal untuk menghapuskan piutang Fa. ABC tersebut.
Jawab:
Beban Penghapusan Piutang                 Rp 2.500.000
       Piutang Usaha                                                        Rp 2.500.000

c.    Mencatat penerimaan piutang usaha yang sebelumnya telah dihapuskan
Tanggal 10 Juni 2010 diterima tagihan dari Tuan Kosasih sebesar Rp 3.500.000,- tagihan pada Tuan Kosasih sebelumnya telah dihapuskan. Buatlah jurnal transaksi tersebut.
Jawab:
·  Tahap Pertama: Memunculkan kembali piutang usaha yang telah dihapus
Piutang Usaha                                       Rp 3.500.000
       Beban Penghapusan Piutang                                  Rp 3.500.000
·  Tahap Kedua: Menerima piutang usaha
Kas                                                        Rp 3.500.000

       Piutang Usaha                                                        Rp 3.500.000

bab 1 (pengendalian kas)

      Bab 1
                Pada bab pertama ini kita akan mempelajari  mengenai Akuntansi dan Pengendalian Terhadap Kas. Yang terdiri dari beberapa sub bab diantaranya adalah :
o   Pengendalian Intern
o   Pengertian Kas
o   Rekonsiliasi Bank

  &  Pengendalian Intern
1.       Definisi pengendalian Intern
Pengendalian yang meliputi semua perencanaan dari suatu organisasi dan semua metode serta prosedur yang diterapkan oleh manajemn dalam rangka untuk :
o   menjaga asset perusahaan dari pencurian,pembobolan, perampokan,manipulasi,korupsi yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu. Serta pengunaan harta kekayaan perusahaan yang tidak di otorisasi.
o   meningkatkan akurasi dan kepercayaan dari catatan akuntansi dengan cara mengurangi resiko kesalahan dalam proses akuntansi yang dilakukan.

2.       Tujuan Pengendalian Intern
o   menjaga asset perusahaan.
o   meningkatkan akurasi dan kepercayaan.

3.       Prinsip-prinsip Pengendalian Intern
o   pembentukan pertanggungjawaban (establishment of responbility)
àpembentukan pertanggung jawaban :
-manajemen harus menetapkan tanggung jawab secara jelas
-tiap orang memiliki tanggung jawab untuk tugas yang diberikan kepadanya
-pembentukan pertanggung jawaban meliputi otorisasi dan persetujuan atas suatu transaksi.
àpemisahan tugas :
-tanggung jawab atas pekerjaan dan tugas harus diberikan kepada individu yang berbeda
-tanggung jawab untuk memelihara catatan harus terpisah dengan tanggung jawab untuk menjaga keadaan fisik kekayaan perusahaan

o   adanya pemisahan tugas secara tegas (segregation of duites)

o   prosedur dokumentasi harus dimiliki perusahaan(documentation procedure)

àdokumentasi yang baik diperlukan untuk melindungi kekayaan perusahaan dan menjamin bahwa semua karyawan melaksanakan prosedur yang telah ditetapkan.
Ada beberapa prinsip dalam prosedur dkumentasi , yaitu :
-semua dokumen harus diberi nama terlebih dahulu (prenumbered) yang tercetak, dan semua dokumen harus dipertanggungjawabkan.
-dokumen  sebagai bukti pencatatan akuntansi  disampaikan kebagian akuntansi untuk menyakinkan bahwa transaksi telah dicatat tepat waktu.

o   pengendalian secara fisik, mekanik, dan elektronik (physical, mechanical and electronic controls)

o   verifikasi internal yang indenpenden harus ada (independent internal verification)
pengendalian yang efektif dapat dicapai dengan membentuk bagian verifikasi yang bertugas mereview, merekonsiliasi serta menjaga pengendalian intern. Untuk itu harus dilakukan :
-          verifikasi secara periodik dan mendadak
-          verifikasi oleh petugas yang independent
-          pemnyampaian saran kepada manajer untuk tindak koreksi.

4.       Keterbatasan pengendalian Intern :
-          adanya kemungkinan timbulnya beban (cost) untuk mendesain pengendalian intern yang lebih besar dibandingkan manfaat yang diperoleh.
-          Adanya faktor sumber daya manusia
-          Besarnya ukuran persahaan.

  &  Pengertian Kas


1)      Definisi Kas
à kas merupakan harta yang paling lancar atau likuid, paling mudah diselewengkan, maka diperlukan suatu sistem dan prosedur akuntansi untuk mencapai dan mengendalikan kas.
è Kas adalah alat pertukaran yang diakui oleh masyarakat umum dan oleh sebab itu merpakan dasar-landasan yang kuat untuk dipakai sebagai alat pengukur terhadap semua kegiatan ekonomi yang didalam perusahaan.
Ada dua kriteria agar alat pembayaran dapat diklarifikasikan sebagai kas:
-          Harus dapat diterima umum sebagai alat pembayaran atau diterima oleh bank sebagai simpanan sebesar nominalnya.
-          Harus dapat digunakan sebagai alat pembayaran untuk kegiatan sehari-hari.
Kas memilik sifat-sifat atau karakteristik:
1.       Kas mempunyaisifat yang aktif tetapi tidak produktif.
2.       Kas (uang tunai) tidak mempunyai identitas kepemilikan dan mempunyai sifat yang mudah dipindahtangankan.
 Sebagai pengawasasan terhadap kas harus mendapatkan perhatian yang serius bagi manajemen.

2)      Sistem Pengendalian Internal terhadap kas
Akuntansi terhadap kas lebih dititik beratkan pada fungsi penyediaan informasi untuk kepentingan manajemn terhadap kas. Secara garis besar akuntansi terhadap kas harus diarahkan kepada dua hal yaitu : administrative and accounting control, yang secara umum terdiri dari :
-          Menyediakan kas yang cukup untuk operasi perusaahaan sehari-hari(likuiditas)
-          Menghindarkan terjadinya kas yang mengganggur (idle money)
-          Mencegah terjadinya kerugin-kerugian sebagai akibat dari adanya penyalahgunaan kas.
System pengendalian intern tidak dirancang untuk dapat mendeteksi adanya kesalahan-kesalahan, tetapi lebih mengutamakan pad usaha-usaha pencegahan dan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan penyalahgunaan. Berhubungan dengan kas, adanya pemisahan antara pengelola fisik uang (penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran) dan pengelolaan administrasinya mutlak diperlukan. Dalam fungsi penerimaan kas, pengawasan harus ditunjukan agar semua uang yang seharusnya diterima, benar-benar diterima dan dicatat. Dan dalam fungsi pengeluaran kas; pengawasan harus diarahkan agar tidak terjadi pengeluaran kas tanpa adanya otorisasi oleh pejabat yang berwenang.

3)      Pengawasan Kas
Ada dasar-dasar tertentu yang bisa digunakan sebagai pedoman untuk mengadakan pengawasan terhadap kas sebagai berikut :
                                Penerimaan uang
                                Prosedur-prosedur pengawasan yang dapat digunakan antara lain :
1.       Harus ditunjukan dengan jelas fungsi-fungsi dalam penerimaan kas dari setiap penerimaan kas harus segera dicatat dan disetorkan ke bank.
2.       Diadakan pemisahan fungsi antara pengurusan kas dengan fungsi pencatatan kas.
3.       Diadakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi penerimaan dan pencatatan kas. Selain itu setiap hari harus dibuat laporan kas.

Pengeluaran Uang
Beberapa prosedur pengawasan yang penting adalah sebagai berikut :
1.       Semua pengeluaran uang menggunakan cek , kecuali untuk pengeluaran-pengeluaran kecil yang dibayar kas kecil.
2.       Dibentuk dana kas kecil yang diawasi dengan ketat.
3.       Penulisan cek hanya dilakukan apanila didukung bukti-bukti yang lengkap atau dengan kata lain digunakan system voucher.
4.       Dipisahkan antara orang-orang yang mengumpulkan bukti-bukti pengeluaran, yang menulis cek, yang mendatangani cek, dan mencatat pengeluaran kas.
5.       Diadakan pemeriksaan intern dengan jangka waktu yang tidak tertentu.
6.       Diharuskan membuat kas harian.


4)      Dana kas kecil (PETTY CASH FUND)
Dana kas kecil atau petty cash fund adalah uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relative kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek.
Dana ini diserahkan kepada kasir kas kecil yang bertanggung jawab terhadap pembayaran-pembayaran dari dana ini dan terhadap jumlah dana kas kecil. Jika jumlah kas kecil tinggal sedikit, kasir kas kecil akan meminta agar dananya ditambah.
Penambahan kas kecil kadang-kadang dilakukan setiap periode tertentu misalnya mingguan.

Dalam hubungannya dengan kas kecil ada dua metode digunakan , yaitu :
               
1.       System Imprest
2.       Metode Fluktuasi

System Imprest (Imprest fund method)
                Dalam system ini jumlah dalam rekening kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar check yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil.
Check tersebut dituangkan ke bank oleh kasir kecil dan uangnya digunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran kas kecil.
Apabila jumlah kas kecil tinggal sedikit dan juga pada akhir periode, kasir kas kecil akan minta pengisian kembali kas kecilnya sebesar jumlah yang sudah dibayar dari kas kecil, sehingga jumlah uang dalam kas kecil kembali seperti semula.
Pengeluaran-pengeluaran kas kecil baru dicatat pada saat pengisian kembali.


System Fluktuasi (fluctuating fund method)
                Dalam metode fluktuasi pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cara yang sama seperti pada system imprest.
Perbedaannya dengan system imprest adalah bahwa metode fluktuasi saldo rekening kas kecil tidak tetap, tetapi berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian kembalidan pengeluaran-pengeluaran kas kecil.
Pencatatan langsung dilakukan setiap terjadinya pengeluaran-pengeluaran dari dana kas kecil.







Berikut ini adalah contoh penctatan akutansi dalam kas kecil :
Dalam sebuah perusahaan yang menyelanggarkan kas kecil bedasarkan imprest fund system ,terdapat transaksi-transaksi sebagai berikut:


4 januari 2000           : diserahkan selembar cek nomor 3542 sebesar Rp  2.000.000,00 untuk membentuk kas kecil .


5 januari 2000          : dibayar biaya telegaram Rp .60.000,00


7 januari 2000         : dibeli tunai  alat –alat tulis untuk kantor Rp .96.000,00


12 januari 2000       :  dibayar biaya angkut sebesar Rp . 320 .000,00 .

18 januari 2000       : dibayar biaya angkut sebesar Rp .275 .000,00 .

19 januari 2000     : dibayar uang makan untuk para karyawan yang lembur Rp . 150 .000,00

21 januari 2000      : dibeli di kantor pos, meterai dan perangko sebesar Rp. 102000,00

22 januari 2000      : dibeli tunai alat –alat tulis Rp . 70.000,00

22 januari 2000   : dibyar biaya angkut sebesar Rp . 190 .000,00 dan biaya upah bongkar sebesar Rp . 72 .000,00

24 januari 2000      : dibayar untuk parker dan biaya serba –serbi Rp . 50.000,00

25 januari 2000      : dibayar biaya servis mesin –mesin kantot Rp . 80 .000,00 .

26 januari 2000  : diadakan pertanggungjawaban atas pengeluaran –pengeluaran melalui uang kas kecil dan setelah itu diterima pengganti dana dengan cek nomor 3575 ,


Diminta :
Catatlah tranksi-tranksi tersebut diatas dalam buku kas kecil .
(untuk pencatat dalam buku kas kecil ,gunakanlah perkiraan –perkiraan sebagai berkut : perlengkapan kantor ; biaya  pengankutan ; biaya seba –serbi ; biaya pos ,telepon dan telegram ; uang makan) . setelah itu batlah ayat ayat jurnal yang diperlukan.




Jawaban dengan metode Imprest
Pencatatan transaksi dana kas kecil dengan menggunakan metode imprest (dana tetap) :
Ayat jurnal yang harus dibuat dalam transaksi pembentukan dana kas kecil :

Tanggal
Perkiraan
Debet

04-01-00
Dana kas kecil
               kas
2.000.000

2.000.000
(untuk mencatat pembentukan dana kas kecil sebesar Rp 2.000.000 dengan mengunakan cek nomor 3542)

Ayat jurnal yang harus dibuat dalam transaksi pengisian kembali kas kecil :

Tanggal
perkiraan
Debet
Kredit
26-01-00
Biaya pos,telepon,dan telegram
perlengkapan kantor
biaya pengangkutan
biaya pengangkutan
uang makan
biaya pos,telepon, dan telegram
perlengkapan kantor
biaya pengangkutan
biaya serba serbi
biaya serba serbi
                        kas
60.000

96.000
320.000
275.000
150.000
102.000

70.000
262.000
50.000
80.000
-












    1.465.000
(untuk mencatat pengisian kembali dana kas kecil sebesar 1.465.00 dengan menggunakan cek nomor 3575)

Setelah dilakukan pengisian kembali kas kecil maka dana kas kecil akan bertambah lagi sebesar Rp. 1.465.000 sehingga saldo dana kas kecil setelah pengisian kas kecil berjumlah Rp. 2.000.000 (besarnya sama pada saat dibentuk)

Jawaban dengan metode fluktuatif
untuk sekedar membandingkan kita akan mencoba melakukan pencatatan transaksi dengan menggunakan metode fluktuatif, berikut ini pencatatannya

ayat jurnal yang harus dibuat dalam transaksi pembentukan dana kas kecil : (jurnal yang dibuat identik dengan metode imprest)

Tanggal
perkiraan
debet
Kredit
04—01-00
Dana kas kecil
                kas
2.000.000


   2.000.000
(untuk mencatat pebentukan dana kas kecil sebesar Rp 2.000.000 dengan menggunakan cek nomor 3542)



tanggal
perkiraan
debet
Kredit
05-01-00
Biaya pos, telepon dan telegram
        Dana kas kecil
60.000

60.000
                                                                (untuk mencatat pembayaran biaya telegram 60.000)

Tanggal
Perkiraan
Debet
Kredit
07-01-00
Perlengkapan kantor
       Dana kas kecil
96.000


96.000
                                                                (untuk mencatat pembelian alat-alat tulis untuk kantor Rp 96.000

tanggal
Perkiraan
Debet
Kredit
12-01-00
Biaya pengangkutan
     Dana kas kecil
320.000

320.000
                                                                (untuk mencatat pembayaran biaya angkut, sebesar Rp 320.000)

tanggal
perkiraan
debet
Kredit
18-01-00
Biaya pengangkutan
           Dana kas kecil
275.000

275.000
                                                                (untuk mencatat pembayaran biaya angkut sebesar Rp. 275.000

tanggal
perkiraan
debet
Kredit
19-01-00
Uang makan
      Dana kas kecil
150.000

150.000
(untuk mencatat pembayaran uang makan untuk para karyawan uang lembur Rp. 150.000)
tanggal
perkiraan
debet
Kredit
21-01-00
Biaya pos, telepon dan telegram
      Dan kas kecil
102.000


102.000
(untuk mencatat pembelian dari kantor materai, dan perangko sebesar 102.000)


tanggal
perkiraan
debet
Kredit
22-01-00
Perlengkapan kantor
           Dana kas kecil
70.000

70.000
(untuk  mencatat pembelian tunai alat-alat kantor Rp 70.000)

tanggal
Perkiraan
debet
Kredit
22-01-00
Biaya pengangkutan
              Dan kas kecil
262 500


262 500
(untuk mencatat pembayaran biaya angkut sebesar Rp 190.000 dan biaya upah  bongkar sebesar Rp 72.000)
               
tanggal
perkiraan
debet
Kredit
24-01-00
Biaya serba-serbi
            Dana kas kecil
50.000

50.000
                                              (untuk mencatat permbayaran parkir dan biaya serba-serbi Rp. 50.000)

tanggal
perkiraan
debet
Kredit
25-01-00
Biaya serba-serbi
          Dana kas kecil
80.000

80.000
(untuk mencatat pembayaran biaya servis mesin-mesin kantor Rp 80.000)


Pengisian kembali kas kecil untuk metode fluktuatif tidak sebesar jumlah dana kas kecil yang dikeluarkan namun sebesar permintaan kasir pemegang kas kecil secara bebas. Sebagai contoh bila jumlah yan diminta kasir kas kecil untuk pengisian kembali kas kecil sebesar Rp. 1.750 .000, maka dengan demikian saldo kas kecil akan berubah menjadi Rp. 2.285 .000 (jumlah ini berbeda dengan saldo kas kecil pada saat dibentuk ).


                               
  &  Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi bank digunakan untuk mengecek ketelitian pencatatan dalam rekening kas dan catatan bank, selain itu untuk mengetahui penerimaan atau pengeluaran yang belum dicatat oleh perusahaan.
Dalam membuat rekonsiliasi bank, perlu diketahui bahwa yang direkonsiliasikan adalah catatan perusahaan dan bank, sehingga harus dibuat perbandingan antara keduanya agar dapat diketahui perbedaan-perbedaan yang ada.  
Perbandingan ini dilakukan dengan cara debit rekening kas dibandingkan dengan kredit catatan bank yang bisa dilihat laporan bak kolom penerimaan, dan kredit rekening kas dibandingkan dengan debit catatan bank yang bisa dilihat dari laporan bank kolom pengeluaran.
Biasanya laporan bank diterima bulanan dan akan direkonsiliasikan dengan catatan kas.
Rekonsiliasi laporan bank sebaiknya dibuat oleh pengawai yang tidak mempunyai kepentingan terhadap kas.
               
Hal-hal yang menimbulkan perbedaan antara saldo menurut catatan kas dengan saldo menurut laporan bank dapat digolongkan sebagai berikut :
a.       Elemen-elemen yang oleh perusahaan sudah dicatat sebagai penerimaan uang tetapi belum dicatat oleh bank.
Contoh :
§  Setoran yang dikirimkan ke bank pada akhir bulan tetapi belum diterima oleh bank sampai bulan berikutnya ( setoran dalam perjalanan/ deposit in transit)
§  Setoran yang diterima oleh bank pada akhir bulan, tetapi dilaporkan sebagai setoran bulan berikutnya, karena laporan bank sudah terlanjur dibuat ( setoran dalam perjalanan/ deposit in transit)
§  Uang tunai yang tidak disetorkan ke bank(cash on hand)
§  Non sufficient check (NSC) yaitu check yang tidak cukup dananya untuk diuangkan
b.       Elemen-elemen yang sudah dicatat sebagai penerimaan oleh bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan
Contoh :
§  Bunga yang diperhitungkan oleh bank terhadap simpanan, tetapi belum dicatat dalam buku perusahaan ( jasa giro )
§  Penagihan wesel oleh bank, sudah dicatat oleh bank sebagai penerima tetapi perusahaan belum mencatatnya.
c.       Elemen-elemen yang sudah dicatat oleh perusahaan sebagai pengeluaran tetapi bank mencatatnya sebagai pengeluaran.
Contoh :
§  Cek-cek yang beredar ( outstanding cheque) yaitu check yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan dan sudah dicatat sebagai pengeluaran kas tetapi oleh yang menerima belum di uangkan ke bank, sehingga bank belum mencatatnya sebagai pengeluaran.
§  Cek yang sudah ditulis dan sudah dicatat dalam jurnal pengeluaran uang tetapi check belum diserahkan kepada yang dibayar, maka cek tersebut belum merupakan pengeluaran, oleh karena itu jurnal pengeluarkan kas harus dikoreksi pada akhir periode(cheque on hand)
d.       Elemen-elemen yang sudah dicatat oleh bank sebagai pengeluaran tetapi belum dicatat oleh perusaahan.
Contoh :
§  Cek dari langganan yang ditolak oleh bank karena kosong tetapi belum dicatat oleh perusahaan
§  Bunga yang diperhitungkan atas overdraft (saldo kredit kas.) tetapi belum dicatat oleh perusahaan
§  Biaya jasa bank yang belum dicatat oleh perusahaan

Selain keempat hal di atas ,perbedaan antara kas saldo kas menurut laporan bank dapat terjadi akibat kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam catatan perusahaan maupun catatan bank . untuk dapat membuat rekonsiliasi laporan bank maka kesalahan-kesalahan yang ada harus di koreksi.

                Rekonsiliasi bank dapat dibuat dalam 2 macam cara yang berbeda :

                                 I.            Rekonsiliasi saldo akhir, yang dabat dibuat dalam 2 bentuk :
v  Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukan saldo yang benar
v  Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas
                               II.            Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir, yang bisa dibuat dalam 2 bentuk :
v  Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas (4 kolom)
v  Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukan saldo yang benar (8 kolom)

Contoh Pengerjaan Laporan Rekonsiliasi Bank :
                Saldo rekening bank ALAMO dibuku besar PT.SANDROS pada tanggal 31 juli 2006 menunjukkan jumlah Rp. 185 .500. saldo menurut rekening Koran pada tanggal tersebut adalah Rp. 207.000 setelah dilakukan pemeriksa ,perbedaan itu disebabkan oleh hal-hal sebagai  berikut :  
a)       Biaya administrasi bank untuk bulan juli 2006 sebesar Rp. 2.800 yang muncul di rekening koran belum di catat oieh perusahaan oleh karena nota debitnya belum sampai.
b)      Lima lembar cek berjumlah Rp. 40 .750 yang telah dibayarkan kepada para pemasok (supplier ) untuk melunasi utang ternyata masih belum diuangkan .
c)       Cek yang ditarik PT.SANDRA sebesar Rp. 15 .000 telah salah di bukukan oleh bank ke dalam rekening PT. SANDROS
d)      Kiriman uang dari melalui transfer bank sebesar Rp. 3.950 untuk pelunasan utangnya belum di catat dalam pembukuan perusahaan .
e)      Cek nomor SR 5220 sebesar Rp. 70.550 di catat dalam pembukuan PT .SANDROS dengan jumlah Rp. 65.150
Diminta :
1.       Buatlah rekonsiliasi bank untuk PT .SANDROS pada tanggal 31 juli 2006 .
2.       Buatlah jurnal penyesuaian yang di perlukan.


Jawab:

PT. SANDROS
LAPORAN REKONSILIASI BANK
31 JULI 2006


SALDO MENURUT BANK                                                                             Rp207.000

Ditambah :
                -. Koreksi kesalahan bank              Rp. 15.000                                                  15.000
                                                                                                                                                               
                                                                                                                                         Rp 222.000
               

                Dikurangi :
-. Cek yang masih beredar            Rp. 40.750                                                     (Rp. 40.750)
                                                                                                                                  
                Saldo yang benar                                                                                          Rp. 181.250  



                SALDO MENURUT PERUSAHAAN                                                            Rp. 185.500

                Ditambah :
                -. Kiriman Uang                                Rp 3.950                                                    Rp 3. 950
                                                                                                                                                                                                                                                                                                               Rp 189.450







                Dikurangi :
                -. Beban Administrasi Bank       Rp. 2.800
                -. Koreksi kesalahan cek            Rp. 5400


      Rp8.200                                                                (Rp. 8.200)


                Saldo yang benar                                                                                          Rp. 181.250                      







                Ayat Jurnal Penyesuaian yang dibuat :

               
Tanggal
perkiraan
Debet
Kredit
31-07-06
Kas di bank
           Piutang dagang
3.950

3.950
Tanggal
perkiraan
debet
Kredit
31-07-06
Beban Administrasi Bank
           Kas di Bank
2.800

2.800
Tanggal
Perkiraan
Debet
Kredit
31-07-06
Piutang Dagang
           Kas di Bank
5.400

5.400