Selasa, 23 Mei 2017

bab 2 (piutang)


BAB 2
PIUTANG DAGANG
ACCOUNT RECEIVABLE

Penjualan barang atau jasa adalah merupakan sumber pendapatan perusahaan. Dalam melaksanakan penjualan kepada para konsumen, perusahaan dapat melakukannya secara tunai atau kredit. Penjualan kredit menimbulkan adanya piutang atau tagihan.
Tagihan dalam arti luas meliputi segala macam tuntutan (klaim) kepada pihak ketiga yang pada umumnya akan berakibat adanya penerimaan kas di masa yang akan datang. Dengan kata lain tagihan merupakan hak untuk menagih sejumlah uang dari si penjual kepada si pembeli yang timbul dari adanya suatu transaksi.
KLASIFIKASI TAGIHAN
Tagihan-tagihan yang dimiliki perusahaan dapat dibagi dua kelompok:
1.      Piutang (Account Receivable)
Tagihan-tagihan yang tidak didukung janji-janji tertulis,
2.      Piutang Wesel (Notes Receivable)
Tagihan-tagihan yang didukung dengan janji-janji tertulis.
Piutang menurut sumber atau asal terjadinya dapat dibedakan menjadi:
1.      Piutang Dagang
Tagihan-tagihan yang timbul dari transaksi penjualan barang atau jasa.
2.      Pitang Bukan Dagang
Tagihan-tagihan yang timbul dari transaksi selain penjualan barang atau jasa.
3.      Piutang Pendapatan (Accrued Receivable)
Pendapatan yang sudah terjadi tetapi belum diterima.

KERUGIAN DAGANG
Penjualan secara kredit sering juga mendatangkan kerugian ketika debitur tidak mampu atau tidak mau membayar kewajibannya. Dalam akuntansi, kerugian ini biasa disebut dengan kerugian piutang, biaya piutang tak tertagih dan biaya piutang ragu-ragu.
Pencatatan kerugian piutang dapat dilakukan dengan dua metode:
1.      Metode Tidak Langsung/Cadangan (indirect write off method/allowance method)
Dalam metode tidak langsung, setiap akhir tahun dilakukan penaksiran atas jumlah piutang usaha yang tidak tertagih untuk menentukan besarnya beban penghapusan piutang. Piutang usaha tidak dapat ditagih tersebut akan mengurangi jumlah cadangan penghapusan piutang. Itulah sebabnya metode ini disebut metode cadangan.
Contoh:
a.    Penerimaan sebagai piutang usaha dan sebagian lainnya dihapuskan
Tanggal 10 April 2010 PT. Maju Terus oleh Pengadilan Negeri dinyatakan pailit, maka tagihan kepadanya sebesar Rp 7.500.000,- oleh panitia likuidasi hanya dapat dibayarkan sebesar Rp 3.000.000,- dan sisanya dihapuskan. Hari ini diterima pembayarannya Rp 3.000.000,- dari panitia likuidasi. Buatlah jurnal transaksi tersebut.
Jawab:
Kas                                                        Rp 3.000.000
Cadangan Penghapusan Piutang           Rp 4.500.000
       Piutang Usaha                                                        Rp 7.500.000

b.    Menghapus piutang usaha yang tidak dapat ditagih
Tanggal 25 April 2010 Tuan Faisal ternyata pindah tempat dan tidak diketahui lagi alamatnya, sudah beberapa bulan dicari tetapi tidak ditemukan. Perusahaan memutuskan bahwa tagihan kepadanya sebesar Rp 1.250.000,- dihapuskan dari pembukuan. Catatlah dalam jurnal atas penghapusan piutang usaha tersebut.
Jawab:
Cadangan Penghapusan Piutang           Rp 1.250.000
       Piutang Usaha                                                        Rp 1.250.000

c.    Mencatat penerimaan piutang usaha yang sebelumnya telah dihapuskan
Tanggal 10 Juni 2010 diterima tagihan dari Tuan Mamet sebesar Rp 2.000.000,- yang tagihan tersebut sebelumnya sudah dihapuskan. Buatlah jurnal transaksi tersebut.
Jawab:
·  Tahap Pertama: Memunculkan kembali piutang usaha yang telah dihapus
Piutang Usaha                                       Rp 2.000.000
       Cadangan Penghapusan Piutang                            Rp 2.000.000
·  Tahap Kedua: Menerima piutang usaha
Kas                                                        Rp 2.000.000
       Piutang Usaha                                                        Rp 2.000.000

2.      Metode Penghapusan Langsung (direct write off method)
Dalam metode langsung, setiap piutang usaha yang diputuskan untuk dihapuskan dari pembukuan, jumlah yang dihapuskan tersebut dibebankan dengan cara mendebit akun beban penghapusan piutang atau kerugian piutang tak tertagih (bad debt expenses) dan mengkredit akun piutang usaha. Pada akhir tahun saat menyusun kertas kerja, tidak diadakan taksiran kerugian atas saldo piutang sehingga tidak ada jurnal penyesuaian. Penyajian piutang usaha di neraca sebesar nilai bruto tanpa dikurangi piutang tak tertagih.
Contoh:
a.    Penerimaan sebagai piutang usaha dan sebagian lainnya dihapuskan
Tanggal 11 Maret 2010 diterima pembayaran sebesar Rp 4.500.000,- dari Tuan Adi, sedangkan total tagihan Rp 6.000.000,- sisanya diputuskan untuk dihapuskan. Buatlah jurnal transaksi tersebut.
Jawab:
Kas                                                        Rp 4.500.000
Beban Penghapusan Piutang                 Rp 1.500.000
       Piutang Usaha                                                        Rp 6.000.000

b.    Menghapus piutang usaha yang tidak dapat ditagih
Tanggal 31 Mei 2010 tagihan kepada Fa. ABC sebesar Rp 2.500.000,- diputukan untuk dihapuskan karena Fa. ABC pindah tempat dan tidak diketahui lagi alamatnya. Buatlah jurnal untuk menghapuskan piutang Fa. ABC tersebut.
Jawab:
Beban Penghapusan Piutang                 Rp 2.500.000
       Piutang Usaha                                                        Rp 2.500.000

c.    Mencatat penerimaan piutang usaha yang sebelumnya telah dihapuskan
Tanggal 10 Juni 2010 diterima tagihan dari Tuan Kosasih sebesar Rp 3.500.000,- tagihan pada Tuan Kosasih sebelumnya telah dihapuskan. Buatlah jurnal transaksi tersebut.
Jawab:
·  Tahap Pertama: Memunculkan kembali piutang usaha yang telah dihapus
Piutang Usaha                                       Rp 3.500.000
       Beban Penghapusan Piutang                                  Rp 3.500.000
·  Tahap Kedua: Menerima piutang usaha
Kas                                                        Rp 3.500.000

       Piutang Usaha                                                        Rp 3.500.000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar