BAB 2
PIUTANG DAGANG
ACCOUNT
RECEIVABLE
Penjualan
barang atau jasa adalah merupakan sumber pendapatan perusahaan. Dalam
melaksanakan penjualan kepada para konsumen, perusahaan dapat melakukannya
secara tunai atau kredit. Penjualan kredit menimbulkan adanya piutang atau
tagihan.
Tagihan
dalam arti luas meliputi segala macam tuntutan (klaim) kepada pihak ketiga yang
pada umumnya akan berakibat adanya penerimaan kas di masa yang akan datang.
Dengan kata lain tagihan merupakan hak untuk menagih sejumlah uang dari si
penjual kepada si pembeli yang timbul dari adanya suatu transaksi.
KLASIFIKASI TAGIHAN
Tagihan-tagihan
yang dimiliki perusahaan dapat dibagi dua kelompok:
1. Piutang (Account Receivable)
Tagihan-tagihan yang tidak didukung janji-janji
tertulis,
2. Piutang Wesel (Notes Receivable)
Tagihan-tagihan yang didukung dengan janji-janji
tertulis.
Piutang
menurut sumber atau asal terjadinya dapat dibedakan menjadi:
1. Piutang Dagang
Tagihan-tagihan yang timbul dari transaksi penjualan
barang atau jasa.
2. Pitang Bukan Dagang
Tagihan-tagihan yang timbul dari transaksi selain
penjualan barang atau jasa.
3. Piutang Pendapatan (Accrued Receivable)
Pendapatan yang sudah terjadi tetapi belum diterima.
KERUGIAN DAGANG
Penjualan
secara kredit sering juga mendatangkan kerugian ketika debitur tidak mampu atau
tidak mau membayar kewajibannya. Dalam akuntansi, kerugian ini biasa disebut
dengan kerugian piutang, biaya piutang tak tertagih dan biaya piutang
ragu-ragu.
Pencatatan
kerugian piutang dapat dilakukan dengan dua metode:
1. Metode
Tidak Langsung/Cadangan (indirect write
off method/allowance method)
Dalam
metode tidak langsung, setiap akhir tahun dilakukan penaksiran atas jumlah
piutang usaha yang tidak tertagih untuk menentukan besarnya beban penghapusan
piutang. Piutang usaha tidak dapat ditagih tersebut akan mengurangi jumlah
cadangan penghapusan piutang. Itulah sebabnya metode ini disebut metode
cadangan.
Contoh:
a.
Penerimaan
sebagai piutang usaha dan sebagian lainnya dihapuskan
Tanggal 10 April
2010 PT. Maju Terus oleh Pengadilan Negeri dinyatakan pailit, maka tagihan
kepadanya sebesar Rp 7.500.000,- oleh panitia likuidasi hanya dapat dibayarkan
sebesar Rp 3.000.000,- dan sisanya dihapuskan. Hari ini diterima pembayarannya
Rp 3.000.000,- dari panitia likuidasi. Buatlah jurnal transaksi tersebut.
Jawab:
Kas Rp
3.000.000
Cadangan
Penghapusan Piutang Rp 4.500.000
Piutang Usaha Rp 7.500.000
b.
Menghapus
piutang usaha yang tidak dapat ditagih
Tanggal 25 April
2010 Tuan Faisal ternyata pindah tempat dan tidak diketahui lagi alamatnya,
sudah beberapa bulan dicari tetapi tidak ditemukan. Perusahaan memutuskan bahwa
tagihan kepadanya sebesar Rp 1.250.000,- dihapuskan dari pembukuan. Catatlah dalam
jurnal atas penghapusan piutang usaha tersebut.
Jawab:
Cadangan
Penghapusan Piutang Rp 1.250.000
Piutang Usaha Rp 1.250.000
c.
Mencatat
penerimaan piutang usaha yang sebelumnya telah dihapuskan
Tanggal 10 Juni
2010 diterima tagihan dari Tuan Mamet sebesar Rp 2.000.000,- yang tagihan
tersebut sebelumnya sudah dihapuskan. Buatlah jurnal transaksi tersebut.
Jawab:
· Tahap Pertama: Memunculkan kembali piutang
usaha yang telah dihapus
Piutang Usaha Rp
2.000.000
Cadangan Penghapusan Piutang Rp 2.000.000
· Tahap Kedua: Menerima piutang usaha
Kas Rp
2.000.000
Piutang Usaha Rp 2.000.000
2. Metode
Penghapusan Langsung (direct write off
method)
Dalam
metode langsung, setiap piutang usaha yang diputuskan untuk dihapuskan dari
pembukuan, jumlah yang dihapuskan tersebut dibebankan dengan cara mendebit akun
beban penghapusan piutang atau kerugian piutang tak tertagih (bad debt expenses) dan mengkredit akun
piutang usaha. Pada akhir tahun saat menyusun kertas kerja, tidak diadakan
taksiran kerugian atas saldo piutang sehingga tidak ada jurnal penyesuaian.
Penyajian piutang usaha di neraca sebesar nilai bruto tanpa dikurangi piutang
tak tertagih.
Contoh:
a.
Penerimaan
sebagai piutang usaha dan sebagian lainnya dihapuskan
Tanggal 11 Maret
2010 diterima pembayaran sebesar Rp 4.500.000,- dari Tuan Adi, sedangkan total
tagihan Rp 6.000.000,- sisanya diputuskan untuk dihapuskan. Buatlah jurnal
transaksi tersebut.
Jawab:
Kas Rp
4.500.000
Beban Penghapusan
Piutang Rp 1.500.000
Piutang Usaha Rp 6.000.000
b.
Menghapus
piutang usaha yang tidak dapat ditagih
Tanggal 31 Mei
2010 tagihan kepada Fa. ABC sebesar Rp 2.500.000,- diputukan untuk dihapuskan
karena Fa. ABC pindah tempat dan tidak diketahui lagi alamatnya. Buatlah jurnal
untuk menghapuskan piutang Fa. ABC tersebut.
Jawab:
Beban Penghapusan
Piutang Rp 2.500.000
Piutang Usaha Rp 2.500.000
c.
Mencatat
penerimaan piutang usaha yang sebelumnya telah dihapuskan
Tanggal 10 Juni
2010 diterima tagihan dari Tuan Kosasih sebesar Rp 3.500.000,- tagihan pada
Tuan Kosasih sebelumnya telah dihapuskan. Buatlah jurnal transaksi tersebut.
Jawab:
· Tahap Pertama: Memunculkan kembali piutang
usaha yang telah dihapus
Piutang Usaha Rp
3.500.000
Beban Penghapusan Piutang Rp 3.500.000
· Tahap Kedua: Menerima piutang usaha
Kas Rp
3.500.000
Piutang Usaha Rp 3.500.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar