bab
BAB 6
INVESTASI JANGKA
PENDEK
A.
Pengertian Investasi dan Tujuan Investasi
Investasi dapat dimaksudkan sebagai komitmen dana atau penggunaan dana untuk pembelian satu atau lebih
asset dalam kurun waktu tertentu di masa yang akan datang. Asset
lancar lain dalam neraca perusahaan adalah investasi dalam asset
keuangan dapat berbentuk surat berharga kepemilikan berupa saham biasa atau saham preferen atau dalam bentuk surat berharga utang misalnya obligasi.
Mengapa individu dan perusahaan mau melakukan investasi dalam saham dan obligasi?
Seseorang atau perusahaan mungkin akan melakukan investasi dengan tujuan untuk memperoleh dividen dan capital
gain (selisih lebih harga jual surat berharga dibandingkan harga belinya). Perusahaan
yang bergerak dibidang investasi, perusahaan sekuritas,reksadana,
perusahaan asuransi. Beberapa perusahaan lain
melakukan investasi dalam saham dan obligasi dgn tujuan untuk mempengaruhi /
mengendalikan perusahaan lainnya.
B. Klasifikasi Investasi Saham
Investasi dalam saham merupakan
asset bagi investor. Investasi yang
dilakukan dapat bersifat jangka pendek dan jangka panjang.
Ø Investasi lancar adalah investasi
yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama satu tahun atau kurang.
Contoh sertifikat deposito dan saham atau obligasi perusahaan lainnya.
Ø Investasi
yang tidak memenuhi syarat diatas akan digolongkan sbg investasi jangka panjang yang
termasuk dalam aktiva non lancar dalam neraca.
Contoh saham dan obligasi yg akan dipegang oleh investor dalam jangka waktu yang
lebih dari 1 tahun dan aktiva yang tidak dapat dipasarkan misalkan real estat yang
tidak dipergunakan dalam operasi usaha.
C. Investasi dalam Saham
Orang atau perusahaan
yang memiliki saham atau perusahaan disebut dengan investor, sedangkan perusahaan
yang mengeluarkan saham tersebut dinamakan investee.
Misal jika anda memiliki saham PT.Bank BNI, maka anda merupakan investor, sedangkan PT.Bank BNI sendiri kita sebut dgn investee.
Suatu perusahaan dapat membeli saham perusahaan
lain
dengan tujuan untuk menginvestasi kelebihan kasnya dengan harapn utk memperoleh deviden.
Kebanyakan perusahaan lebih suka untuk menginvestasi uang tersebut dalam bentuk persediaan,
pegwai atau aktiva tetap yang dapat di pergunakan untuk menunjang operasi lini bisnis perusahaan sendiri.
Tujuan perusahaan melakukan investasi pada investee untuk mendapatkan hak pengendalian
yang cukup besar dlm investee. Jk seorang investor memiliki 25% dari total saham
investee yang beredar, berarti ia memiliki ¼ usaha investee tersebut. Selain itu,
investor memainkan peran yg cukup besar dalam menentukan bagaimana investee
melakukan operasinya, karena investor memiliki lebih dari 50% saham yang
bersedarakan memegang control atas investee.
D. Pengukuran dan Pencatatan Investasi Lancar
Investasi lancar harus diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih
/ nilai yang lebih rendah antara biaya dan nilai realisasi bersih. Metode akuntansi
yang
dipergunakan untuk investasi bergantung pada klasifikasi apakah investasi tersebut merupakan investasi lancar atau investasi jangka panjang.
Pencatatan yg berhubungan dengan investasi saham meliputi pencatatan pada saat perolehan,
pada saat menerima pendapatan dan saat pelepasan.
1.
Perolehan Investasi Saham
Surat berharga yang
dibeli sebagai investasi jangka pendek akan didebit pada akun surat berharga dengan nilai sebesar biaya perolehannya. biaya perolehan adalah harga beli ditambah semua biaya pembelian misalnya komisi,
provisi, materai. Contoh : PT. Andalan pada tanggal 18 Agustus membeli saham PT.
Matahari 200 lembar nominal Rp. 1.000 dengan hargaRp. 15.000,- per lembar. Biaya
yang berkaitan dengan pembelian adalahRp. 250.000,- maka pencatatan yang dilakukan
PT. Andalan adalah :
Tgl
|
Keterangan
|
Reff.
|
Debit
|
Kredit
|
18 Agustus
|
Surat berharga–saham
PT. Matahari
|
|
Rp. 3.250.000
|
|
|
Kas
|
|
|
Rp. 3.250.000
|
|
|
|
|
|
2.
Perolehan Pendapatan dari Investasi Saham
Pendapatan yang diperoleh dari investasi dalam surat berharga akan dicatat sebagai pendapatan
lain-lain atau pendapatan di luar operasi. Contoh, jika pada tanggal 31 Agustus 2007
PT. Andalan menerima pembayaran deviden dari PT. Matahari sebesarRp. 500,- per lembar,
maka pencatatannya dilakukan sbg berikut :
Tgl
|
Keterangan
|
Reff.
|
Debit
|
Kredit
|
31 Agsts
|
Kas
|
|
Rp. 100.000
|
|
|
Pendapatan dividen
|
|
|
Rp. 100.000
|
3.
Pelepasan Investasi
Sesuai dengan tujuan investasinya,
investasi jangka pendek dipegang dlm kurun waktu kurang dari 1 tahun,
untuk kembali dilepas. Pelepasan investasi bisa menimbulkan keuntungan atau kerugian.
Keuntungan atau kerugian akan dicatat sbg pendapatan lain-lain / kerugian lain-lain. Contoh,
jika pd tanggal 20 September 2007 PT. Andalan menjual investasi saham PT.
Matahari dengan harga jual Rp. 17.500 per lembar, maka pencatatan yang
dilakukan adalah :
Tgl
|
Keterangan
|
Reff.
|
Debit
|
Kredit
|
20 Sept
|
Kas
|
|
Rp. 3.500.000
|
|
|
Surat berharga
- saham PT. Matahari
|
|
|
Rp. 3.250.000
|
|
Keuntungan penjualan surat berharga
|
|
|
Rp. 250.000
|
E.
Penilaian Investasi Saham
(Pelaporan pd Nilai Terendah antara Biaya & Nilai Pasar)
Karena prinsip konservatif dlm akuntansi,
maka investasi lancar harus dilaporkan pd nilai terendah antara biaya (harga perolehan)
dgn nilai pasar. Metode pelaporan ini disingkat dgn LCM (lower of cost or market). Metode ini melaporkan jumlah yang
lebih rendah antara biaya (harga perolehan) dengan nilai pasar total investasi lancar.
Untuk mencatat penurunan nilai investasi lancar atau kerugian yg belum terealisir atas investasi lancar akan dilaporkan dalam laporan laba
– rugi pada beban dan pendapatan lain – lain.
Akunpenyisihanakanlaporansebagaiakunkonrta (contra
account) terhadap investasi lancar di neraca sbg berikut :
Aset Lancar
Kas Rp. XXX
Surat berharga pada perolehan Rp. 32.302.800
Dikurangi :
penyisihan utk mengurangi
Investasi lancar agar sesuai
Dengan nilai pasar Rp. 752.800
Investasi lancar pada harga pasar Rp.
31.450.000
Piutang dagang, netto Rp. XXX
F.
Invstasi Lancar Obligasi
Prinsip pengukuran,
pengakuan dan penilaian untuk investasi lancar dalam saham obligasi sama dengan untuk investasi saham.
Dalam hal obligasi maka pada waktu penjualannya timbul masalah bunga berjalan. Contoh : pada tanggal 1 Maret 2007 PT. Merdeka membeli obligasi PT.Telkom nominal Rp.
100.000,- per lembar dengan kurs 102. Bungan obligasi 12% setahun dibayarkan setiap
6 bulan sekali yaitu tanggal 1 Juli dan tanggal 1 Januari.
Biaya provisi dan materai adalah Rp. 10.000,-. Tanggal 1 Agustus 2007
seluruh obligasi PT. Telkom dijual dengan kurs 104, biaya pejualan Rp. 2.000,.
Transaksi investasi di
atas akan dicatat sebagai berikut :
Tgl
|
Keterangan
|
Reff.
|
Debit
|
Kredit
|
1 Maret
|
Surat Berharga Obligasi
PT. Telkom
|
|
Rp. 112.000
|
|
|
Pendapatan bunga
|
|
Rp. 2.000
|
|
|
Kas
|
|
|
Rp. 114.000
|
Keterangan
:
Harga perolehan :Kurs x
Nominal = 102/100 x Rp. 100.000,- = Rp. 102.000,-
Provisi dan materei = Rp.
10.000,-
Harga perolehan = Rp. 112.000,-
Bunga Bejalan :
Tanggal bunga terakhir : 1 Januari 2007
Tanggal pembelian : 1 Maret 2007
Periode bunga berjalan : 2 bulan
Bunga berjalan : 2/12 x 12% x Rp. 100.000,- = Rp.
2.000,-
Tgl
|
Keterangan
|
Reff.
|
Debit
|
Kredit
|
1
Juli
|
Kas
|
|
Rp. 6.000
|
|
|
Pendapatan bunga
|
|
|
Rp.
6.000
|
|
(Mencatat penerimaan bunga)
|
|
|
|
Tgl
|
Keterangan
|
Reff.
|
Debit
|
Kredit
|
1
Agsts
|
Kas
|
|
Rp. 102.000
|
|
|
Rugi penjualan surat berharga obligasi
PT. Telkom
|
|
Rp.
10.000
|
|
|
Surat berharga obligasi
PT. Telkom
|
|
|
Rp.
112.000
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar