Kamis, 13 Juli 2017

bab 4 persediaan

BAB 4
Persediaan ( inventory )

PENGERTIAN PERSEDIAAN 
Barang – barang yg di miliki perusahaan untuk dijual kembal dalam kegiatan operasional normal perusahaan . persediaan perusahaan pabrik terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan dalam proses dan persediaan barang jadi.
Karakteristik persediaan barang dagangan
1. Persediaan barang dagangan dimiliki oleh perusahaan dan BUTD (barang tersedia untuk dijual)
2. Dalam bentuk siap untuk dijual
Dasar – dasar persediaan
-          Neraca di dalam perusahaan manufaktur dan dagang menggambarkan persediaan merupakan aktiva lancar yang jumlah nya sangat besar
-          Laporan laba rugi, persediaan merupakan hal yang sangat menentukan keuntungan atau hasil usaha
-          Pendapatan kotor (penjualan bersih – harga pokok penjualan) , diawasi oleh manajemen perusahaan , pemilik ataupun pihak – pihak lain

Pengelompokkan persediaan dalam lingkungan pabrik (manufacturing)
1. persediaan pabrikan mungkin bukan merupakan persediaan yang siap dijual
2. diklasifikasikan menjadi 3 kategori :
            1. barang jadi siap dijual ke konsumen
            2. sedang dalam proses produksi → beberapa tahap produksi (belum selesai)
            3. bahan baku / mentah → bahan yang siap untuk digunakan dalam proses produksi
 Penentuan kuantitas persediaan
Dalam mempersiapkan laporan keuangan perlu ditentukan :
o   Jumlah unit dalam persediaan dengan cara menghitung , menimbang atau mengukur jumlah barang persediaan secara fisik yang ada di perusahaan
o   Kepemilikan uang
Pengelolaan fisik persediaan
Prinsip – prinsip pengendalian intern untuk persediaan meliputi :
-          Pemisahan tugas , perhitungan persediaan dilakukan oleh karyawan yang bukan bertugas mengawasi persediaan
-          Penyelenggaraan pertanggung jawaban , masing – masing bagian dalam pengelolaan persediaan wajib menggunakan otorisasi yang otentik.
-          Verifikasi intern yang independen, perhitungan ulang persediaan oleh petugas yang lain dan dilakukan penandaan terhadap item barang persediaan. Penandaan hanya dilakukan sekali.
-          Prosedur pendokumentasian, menggunakan penandaan barang dengan dokumen yang sudah di nomori sebelumnya ( prenumbered)
Kepemilikan persediaan dalam perjalanan
a.      Persediaan barang dalam perjalanan, meliputi pihak yang berhak menerima persediaan
b.      FOB (free on board) shipping point. Kepemilikan barang menjadi milik pembeli pada saat diserahkan penjual kepada penyelenggara transportasi atau pihak perusahaan pengirim barang yang independen
c.       FOB (free on board) destination point. Kepemilikan barang masih berada di penjual sampai barang tersebut diterima oleh pembeli
Barang konsinyasi
Konsinyasi : pemegang atau penjual barang (consignee) bukan merupakan pemilik barang .
Karakteristiknya :
-          Kepemilikan tetap berada ditangan pemilik barang (consignor) sampai barang tersebut terjual.
-          Barang konsinyasi merupakan persediaan barang dagangan milik consignor, bukan persediaan milik consignee
System akuntansi persediaan
1. perpetual (Perpetual inventory system)
System pencatatan perpetual selalu membuat catatan setiap terjadinya mutasi persediaan (pembeliaan, penjualan, ataupun retur)
2. Periodik (periodic inventory system)
Pada akhir periode akuntansi dengan menggunakan system pencatatan periodic harus melakukan pengecekan fisik terhadap persediaan (stock opname of inventories) dengan cara mengukur dan menghitung berapa jumlah barang yang ada di gudang. System pencatatan ini pada akhir periode dibutuhkan ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut .
Untuk persediaan awal :
Ikhtisar Rugi Laba (income summary)                     xxx
                       Persediaan (inventories)                                     xxx

Untuk persediaan akhir :
Persediaan (inventories)                                         xxx
         Ikhtisar Rugi Laba (income summary)                             xxx

PENILAIAN PERSEDIAAN
1.     Penilaian dengan pendekatan arus harga pokok (cost basic flow approach).
Dalam pendekatan ini terdapat dua system pencatatan persediaan yaitu system periodik dan system perpetual yang masing-masing ada 3 cara penilaian persediaan, yaitu :
a.      FIFO (first in first out)
Metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan awal (pertama) masuk akan dijual (digunakan) terlebih dahulu, sehingga persediaan akhir dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang terakhir masuk (dibeli). Metode ini cenderung menghasilkan persediaan yang nilainya tinggi dan berdampak pada nilai aktiva perusahaan yang dibeli.
b.      LIFO (Last in first out)
Metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan terakhir masuk akan dijual (digunakan) terlebih dahulu, sehingga persediaan akhir dinilai dan dilaporkan berdasarkan nilai perolehan persediaan yang awal (pertama) masuk atau dibeli. Metode ini cenderung menghasilkan nilai persediaan akhir yang rendah dan berdampak pada nilai aktiva perusahaan yang rendah.
c.       Metode rata-rata (average method)
Dengan menggunakan metode ini nilai persediaan akhir akan menghasilkan nilai antara nilai persediaan metode FIFO dan nilai persediaan LIFO. Metode ini juga akan berampak pada nilai harga pokok penjualan dan laba kotor.
2.    Penilaian persediaan selain arus harga pokok
       Dalam pendekatan ini ada 3 metode yang digunakan, yaitu :
a)      Lower Cost of market
Yaitu metode harga terendah anatara harga pokok dan harga pasar. Metode ini dapat diterapkan dalam kondisi persediaaan tidak normal, misalnya cacat, rusak dan kadaluarsa. Pokok dari metode ini adalah membandingkan nilai yang lebih rendah antara nilai pasar (replacement value) dan nilai perolehan (cost). Nilai pasar yang akan dipilih harus dibatasi, yaitu tidak boleh lebih rendah dari batas bawah (floor limit) dan tidak boleh lebih tinggi dari batas atas (ceiling limit).
b)      Gross profit method
Metode laba kotor ini bersifat estimasi dalam penilaian persediaannya. Biasanya diterapkan karena keterbatasan dokumen yang terkait dengan persediaan, misalnya karena terjadi bencana kebakaran dan banjir. Dasar penilaian persediaannya adalah pada persentase laba kotor perusahaan tahun berjalan atau rata-rata selama beberapa tahun.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah :

1)      Mengestimasi nilai penjualan tahun berjalan
2)      Menghitung nilai harga pokok penjualan berdasarkan pada persentase laba kotor yang telah diketahui dan;
3)      Menghitung estimasi nilai persediaan akhir dengan mengurangkan harga pokok penjualan terhadap penjualan.
c)      Retail method
Metode eceran ini menilai persediaan akhir dengan cara menghitung terlebih dahulu Nilai persediaan akhir berdasarkan eceran. Nilai persediaan akhir dengan harga pokok akan diketahui dengan cara menghitung rasio antara nilai persediaan yang tersedia untuk dijual dengan pendekatan harga pokok dibandingkan dengan pendekatan ritel. Kemudian rasio yang diperoleh dikalikan dengan persediaan akhir yang dinilai dengan pendekatan eceran dapat dirumuskan sebagai berikut :

Persediaan akhir menurut eceran
 

 
Persediaan akhir menurut harga pokok
 
                                         =                                                                                                   X


Contoh soal :
Tanggal
Keterangan
Kuantitas
Harga
2 January
Persediaan awal
200 unit
Rp.9.000
10 maret
Pembelian
300 unit
Rp.10.000
5 april
Penjualan
200 unit
Rp.15.000
7 mei
Penjualan
100 unit
Rp.15.000
21 September
Pembelian
400 unit
Rp.11.000
18 November
Pembelian
100 unit
Rp.12.000
20 November
Penjualan
200 unit
Rp.17.000
10 desember
Penjualan
200 unit
Rp.18.000

a) Hitunglah nilai persediaan akhir (per 31 desember 2001) system periodik dan system perpetual dengan metode FIFO,LIFO dan rata-rata (Average) !
b) Hitunglah harga pokok penjualan dan laba kotor !
jawab :
PERSEDIAAN AKHIR
1.       System periodic

Persediaan awal (2 jan 2001)                                       200 unit
Pembelian                                                                          800 unit  +
Barang tersedia untuk dijual                                    1000 unit
Penjualan                                                                            700 unit   -
Persediaan akhir (31 des 2001)                                   300 unit

Barang tersedia untuk dijual :

Tanggal
Keterangan
Unit
Harga/unit
Total harga
02/01
Persediaan awal
200
9.000
1.800.000
10/03
Pembeliaan
300
10.000
3.000.000
21/09
Pembeliaan
400
11.000
4.400.000
18/11
Pembeliaan
100
12.000
1.200.000

Barang tersedia untuk dijual
1000

10.400.000

a) FIFO (masuk pertama keluar pertama)
persediaan akhir
Tanggal
Unit
Harga/unit
Total harga (Rp)
21/09
200
Rp.11.000
Rp.2.200.000
18/11
100
Rp.12.000
Rp.1.200.000
jumlah
300

Rp.3.400.000

b) LIFO (masuk terakhir keluar pertama)
persediaan akhir
Tanggal
Unit
Harga/unit
Total harga (Rp)
02/01
200
Rp.9.000
1.800.000
10/03
100
Rp.10.000
1.000.000
Jumlah
300

2.800.000

c) Rata-rata (Average)
                Harga rata-rata per unit                                                 = Rp. 10.400.000/1.000 unit
                                                                                                                = Rp. 10.400
                Persediaan akhir                                                              = 300 x Rp. 10.400
                                                                                                                = Rp. 3.120.000
2.       System perpetual
a) FIFO (masuk pertama keluar pertama)
Tanggal
Pembelian
Harga pokok penjualan
Persediaan
Unit
Harga/unit
Total harga
Unit
Harga/unit
Total harga
Unit
Harga/unit
Total harga
02/01
-
-
-
-
-
-
200
9000
1800000
10/03
300
-
10000
-
3000000
-
-
-
-
-
-
-
200
300
9000
10000
1800000
3000000
05/04
-
-
-
200
9000
1800000
300
10000
3000000
07/05
-
-
-
100
10000
1000000
200
10000
2000000
21/09
400
11000
4400000
-
-
-
200
10000
2000000
18/11
100
-
-
12000
-
-
1200000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
200
400
100
10000
11000
12000
2000000
4400000
1200000
20/11
-
-
-
-
-
-
200
-
10000
-
2000000
-
400
100
11000
12000
4400000
1200000
10/12
-
-
-
-
-
-
200
-
11000
-
2200000

200
100
11000
12000
2200000
1200000
Total
800
-
8600000
700
-
7000000
300
-
3400000

b) LIFO (masuk terakhir keluar pertama)
Tanggal
Pembelian
Harga pokok penjualan
Persediaan
Unit
Harga/unit
Total harga
Unit
Harga/unit
Total harga
Unit
Harga/unit
Total harga
02/01
-
-
-
-
-
-
200
9000
1800000
10/03
300
-
10000
-
3000000
-
-
-
-
-
-
-
200
300
9000
10000
1800000
3000000
05/04
-
-
-
200
10000
2000000
200
100
9000
10000
1800000
1000000
07/05
-
-
-
100
10000
1000000
200
9000
1800000
21/09
400
-
11000
-
4400000
-
-
-
-
-
-
-
200
400
9000
11000
1800000
4400000
18/11
100
-
-
12000
-
-
1200000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
200
400
100
9000
11000
12000
1800000
4400000
1200000
20/11
-
-
-
-
-
-
100
100
11000
12000
1100000
1200000
200
300
9000
11000
1800000
3300000
10/12
-
-
-
-
-
-
200
-
11000
-
2200000
-
200
100
9000
11000
1800000
1100000
Total
800
-
8600000
700
-
7500000
300
-
2900000

c) Rata-rata (Average)
Tanggal
Pembelian
Harga pokok penjualan
Persediaan
Unit
Harga/unit
Total harga
Unit
Harga/unit
Total harga
Unit
Harga/unit
Total harga
02/01
-
-

-
-
-
200
9000
1800000
10/03
300
10000
3000000
-
-
-
500
9600
4800000
05/04
-
-
-
200
9600
1920000
300
9600
2880000
07/05
-
-
-
100
9600
1960000
200
9600
1920000
21/09
400
11000
4400000
-
-
-
600
10530
6320000
18/11
100
12000
1200000
-
-
-
700
10740
7520000
20/11
-
-
-
200
10740
2148000
500
10740
5372000
10/12
-
-
-
200
10740
2148000
300
10740
3224000
Total
800
-
8600000
700
-
7176000
300
-
3224000

HARGA POKOK PENJUALAN
1. Sistem periodik

FIFO
LIFO
Rata-rata
Persediaan awal
Pembelian
Barang tersedia utk dijual
Persediaan akhir
Harga pokok penjualan
1800000
8600000
10400000
(3400000)
7000000
1800000
8600000
10400000
(2800000)
7600000
1800000
8600000
10400000
(3120000)
7280000


2. Sistem perpetual

FIFO
LIFO
Rata-rata
Persediaan awal
Pembelian
Barang tersedia utk dijual
Persediaan akhir
Harga pokok penjualan
1800000
8600000
10400000
(3400000)
7000000
1800000
8600000
10400000
(2900000)
7500000
1800000
8600000
10400000
(3224000)
7176000


PENJUALAN
Tanggal
Unit
Harga/unit
Total harga (Rp)
05/04
200
Rp.15.000
3.000.000
07/05
100
Rp.15.000
1.500.000
20/11
200
Rp.17.000
3.400.000
10/12
200
Rp.18.000
3.600.000
Total
700
-
11.500.000

LABA KOTOR
1. Sistem periodik

FIFO
LIFO
Rata-rata (Average)
Penjualan
Harga pokok penjualan
Laba kotor
11.500.000
(7.000.000)
4.500.000
11.500.000
(7.600.000)
3.900.000
11.500.000
(7.280.000)
4.220.000

2. Sistem perpetual

FIFO
LIFO
Rata-rata (Average)
Penjualan
Harga pokok penjualan
Laba kotor
11.500.000
(7.000.000)
4.500.000
11.500.000
(7.500.000)
4.000.000
11.500.000
(7.176.000)
4.324.000


JURNAL
1. Sistem periodik
Mencatat pembelian :
Pembelian                                          Rp.8.600.000
                Utang usaha/kas                                              Rp.8.600.000     
 



Mencatat penjualan :
Piutang usaha/kas                           Rp.11.500.000
                Penjualan                                                            Rp.11.500.000
 
               


Penyesuaian untuk persediaan :
Ikhtisar Rugi Laba                             Rp.1.800.000
                Persediaan                                                         Rp.1.800.000
Persediaan                                         Rp.3.400.000
Ikhtisar Rugi Laba                                                             Rp.3.400.000
 
               




2. Perpetual (FIFO)
Mencatat pembelian :
Persediaan                                         Rp.8.600.000
                Utang usaha/kas                                              Rp.8.600.000
 
                 


Mencatat penjualan :
Piutang usaha                                    Rp.11.500.000
                Penjualan                                                            Rp.11.500.000
Harga pokok penjualan                 Rp.7.000.000
                Persediaan                                                         Rp.7.000.000
 
               


Contoh kasus 1
Dibawah ini terdapat catatan mengenai persediaan PT.Khatulistiwa selama bulan September 2008 sebagai berikut :
Tanggal
Keterangan
Kuantitas
Harga
1 September
Persediaan awal
100 unit
Rp.10.000
5 September
Pembelian, termin 2/10,n/60
500 unit
Rp.12.000
12 September
Pembelian, termin 2/10,n/30
100 unit
Rp.15.000
22 September
Penjualan
300 unit
Rp.25.000
27 September
Pembelian, termin 5/10,n/30
100 unit
Rp.20.000
30 September
Penjualan
50 unit
Rp.30.000

Diminta : Tentukan nilai persediaan akhir, harga pokok penjualan dan laba kotor jika diasumsikan perusaahaan menerapkan system periodik FIFO dan system perpetual LIFO !
Jawab :
Periodik FIFO
Persediaan yang tersedia untuk dijual (unit) ialah :
= 100 + 500 + 100 + 100
= 800 unit
Persediaan yang tersedia untuk dijual :
= [(100 x Rp.10.000)+(500 x Rp.12.000)+(100 x Rp.15.000)+(100 x Rp.20.000)
= Rp.10.500.000

Unit persediaan akhir :
= persediaan yang tersedia untuk dijual  – unit terjual
= 850 unit – 350 unit
= 450 unit


Nilai unit akhir :
= 100 unit @Rp.20.000                                   = Rp.2.000.000
= 100 unit @Rp.15.000                                   = Rp.1.500.000
= 250 unit @Rp.12.000                                   = Rp.3.000.000 +
= 450 unit                                                               Rp.6.500.000

Harga pokok penjualan :
= nilai persediaan yang tersedia untuk dijual – nilai persediaan akhir
= Rp.10.500.000 – Rp.6.500.000
= Rp.4.000.000

Laba kotor :
= hasil penjualan – harga pokok penjualan
= Rp.9.000.000 – Rp.4.000.000
= Rp.5.000.000

Perpetual LIFO
Tanggal
Pembelian
Harga pokok pembelian
Persediaan
01/09
-
-
-
-
-
-
100
10000
1000000
05/09
300
12000
6000000
-
-
-
-
-
-
100
500
10000
12000
1000000
6000000
12/09


100
-
15000
-
1500000
-
-
-
-
-
-
-
100
500
100
10000
12000
15000
1000000
6000000
1500000
22/09
-

-

-

100
200
15000
12000
1500000
2400000
100
300
10000
12000
1000000
3600000
27/09
100
-

20000
-

2000000
-

-
-
-
-
-
-
100
300
100
10000
12000
20000
1000000
3600000
2000000
30/09




50
-
-
20000
-
-
1000000
-
-
100
300
50
10000
12000
20000
1000000
3600000
1000000
Total
700
-
9500000
350
-
4900000
450
-
5600000
Jadi dengan metode perpetual LIFO dapat diketahui hal-hal sebagai berikut :
Nilai persediaan akhir                     Rp.5.600.000
Harga pokok penjualan                 Rp.4.900.000
Laba kotor                                           = Rp.9.000.000 – Rp.4.900.000
                                                                = Rp.4.100.000


3 komentar: